darimanakah cahaya bulan berasal, benarkah memiliki cahaya sendiri

CAHAYA BULAN MENURUT PANDANGAN MUFASSIR : 

BULAN MEMILIKI CAHAYA SENDIRI

Oleh : acit

Refleksi 18 juli 2018

Telah kami paparkan sebelumnya bahwa ibnu katsir menyatakan bahwa bulan memiliki cahayanya sendiri, bukan dari matahari ketika menafsirkan surah al furqan ayat 61.

Namun sebagian dari kaum bumi bulat tak setuju dengan tafsiran ibnu katsir.  Mereka menuduh bahwa ibnu katsir tidak mengutip pernyataan riwayat ibnu abbas yang mengatakan bahwa cahaya bulan telah dihapus, ketika menyinggung surah al isra' ayat 12, dimana Allah swt berfirman :

Al-Isra' 17:12

وَجَعَلْنَا ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ءَايَتَيْنِۖ فَمَحَوْنَآ ءَايَةَ ٱلَّيْلِ وَجَعَلْنَآ ءَايَةَ ٱلنَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوا۟ فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَۚ وَكُلَّ شَىْءٍ فَصَّلْنَٰهُ تَفْصِيلًا

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami), kemudian *Kami hapuskan tanda malam* dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.

Sungguh ini merupakan tuduhan yang sangat keji dan tidak berdasar. Karena sebetulnya pada surah al isra' ayat 12 tersebut ibnu katsir telah menyampaikan apa yang disampaikan oleh ibnu abbas tentang cahaya bulan.

وقال ابن جريج وقال ابن عباس كان القمر يضئ كما تضئ الشمس والقمر اية الليل والشمس اية النهار فمحونا اية الليل السواد الذى في القمر

Dari Ibnu Juraij telah meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan, "'Dahulu rembulan bersinar seperti matahari bersinar, dan *rembulan itu adalah tanda malam hari,* sedangkan matahari adalah tanda siang hari. lalu Kami hapuskan tanda malam. (Al-Isra: 12) bercak hitam yang ada pada rembulan. (tafsir ibnu katsir surah al isra' ayat 12)

Jadi apa yang dikatakan oleh ibnu abbas bukan mengindikasikan bahwa cahaya bulan hilang total.

Melainkan cahaya bulan yang dulunya bersinar terang layaknya matahari (ضياء) kemudian Allah menjadikannya dan menurunkan intensitas cahayanya menjadi NUR.

Bercak hitam yang menempel pada bulan adalah merupakan bekas dari penghapusan dari terangnya cahaya bulan yang dulunya seperti terangnya matahari.

Maka dari itu ibnu katsir kemudian melanjutkan pernyataanya dengan mengutip riwayat Qatadah yang telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: lalu Kami hapuskan tanda malam hari. (Al-Isra: 12). Kami dahulu selalu memperbincangkan bahwa penghapusan tanda malam hari ialah bercak hitam yang ada pada rembulan. dan Kami jadikan tanda siang itu terang. (Al-Isra: 12) Yakni terang benderang. *Lalu Allah menciptakan matahari yang bentuk dan sinarnya jauh lebih terang serta lebih besar daripada rembulan.*

Tidaklah mungkin ibnu katsir melewatkan dan melupakan perkataan dari ibnu abbas. Tentu ibnu katsir lebih paham apa yang dimaksud oleh ibnu abbas.

Ibnu katsir berani mengatakan demikian, bahwa bulan memiliki cahayanya sendiri,  karena dia tahu apa yang dimaksud ibnu abbas.

Ibnu abbas hanya menyampaikan bahwa dulu sinarnya bulan sama dengan sinarnya matahari, sama-sama terang dan tak bisa dibedakan mana siang dan malam.

Allah telah menetapkan tanda siang dengan  matahari dan menetapkan tanda malam dengan bulan. Lalu Allah menghapuskan tanda malam dengan menurunkan intensitas cahaya pada bulan, agar malam bisa menampakkan eksistensinya.  Itulah mengapa bulan mempunyai bekas hitam dipermukaannya akibat dari penurunan atau penghapusan intensitas cahaya pada dirinya dan kemudian matahari dijadikan lebih terang dari pada bulan.

Dengan begitu, bukan berarti bulan telah hilang cahayanya secara total dan mendapat pantulan dari matahari. Karena jika memang benar demikian, maka sudah dari dulu kiamat kubro itu terjadi. Bukan kah Allah telah berfirman:

Al-Qiyamah 75:8

وَخَسَفَ ٱلْقَمَرُ

dan bulan pun telah hilang cahayanya,

Cahaya bulan akan Allah padamkan saat kiamat. Jika Anda mengatakan bahwa cahaya bulan telah lama dipadamkan dan dihapus secara total.

*Pertanyaannya sekarang adalah apakah kiamat kubro sudah pernah terjadi?*

*Lalu mengapa dunia ini masih berjalan seperti biasanya?*

Dari sini saja kaum bumi bulat tak bisa melogikan bagaimana sebetulnya cahaya bulan itu bekerja.

Hanya Allah-lah yang maha tahu, tentang apa yang sebetulnya terjadi pada diri bulan. Kita sebagai manusia hanya bisa meraba-raba sesuatu yang pada hakikatnya hanya Allah-lah yang tahu. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya (wallahualam)

Posted by People power

Tweet