Sebelumnya saya
sudah membahas tentang manipulasi ekonomi elit global lewat Federal Reserve
Bank. Kali ini kezaliman yang kedua adalah kebohongan tentang satelit. Berikut
pemparannya
2. Satelit
Kebanyakan orang berfikir bahwa kecanggihan
komuniksasi saat ini menggunakan teknologi satelit yang berada di luar angkasa.
Namun apakah satelit itu benar benar ada? Itu pertanyaannya. Pernahkah anda
melihat satelit ketika mengamati bintang menggunakan teleskop. Menurut NASSA
ada 13.000 satelit diluar angkasa namun tidak ada yang bisa melihatnya melalui
teleskop maupun pada tayangan ASS live. Bahkan gambar gambar satelit diluar
angkasa hanya gambar animasi tidak ada bentuk fisik. Dikatakan ada 13.000
satelit, dan bergerak dengan kecepatan 23 kali kecepatan suara, dengan design
yang rapuh, mampu menahan suhu 1650 derajat C, bergerak bertahun tahun tanpa
bahan bakar, tanpa pilot, dan tak terlihat. Apakah hal tersebut masuk akal?
Add caption |
Lalu jika
satelit tidak ada bagaimana kita bisa berkominikasi dengan mudahnya seperti saat
ini?.
Hal paling
umum dimasyarakat adalah bahwa navigasi pada hp kita menggunakan GPS (Global
Position Sistem) dan satelit sebagai
alatnya. Faktanya GPS berasal dari teknologi LORAN (Long Range Navigation) tahun
1945. Pengembangan dari teknologi LORAN adalah Omega Navigation Sistem, yang digunakan untuk navigasi pesawat pada perang
dunia II bahkan sampai saat ini. Dari teknologi LORAN ini network diseluruh
dunia tercipta dari 8 menara utama dari situ baru disalurkan ke menara menara
Telkom sehingga sampai pada hp kita, tak perlu ada satelit. Kita pasti pernah
menggunakan Google My Location untuk menunjukkan posisi kita. Sebenarnya My
location tidak menggunakan satelit. Menurut penjelasan resmi dari Google, My
Location tidak menggunakan GPS, Sinyal sinyal yang canggih itu diperoleh dari
menara Telkom biasa. Persepsi anda saja yang mengatakan google menggunakan GPS
dan satelit. Google Map dapat membuat peta dengan detail menggunakan drone
bukan satelit.
Saat ini
kita juga berada di era internet. Internetpun bekerja tanpa satelit. Jaringan internet
dan komunikasi dunia terhubung lewat jaringan kabel Fiber Optik. Fiber optic
dikenal sebagai penghantar media komunikasi yang sangat cepat, hampir menyamai
kecepatan cahaya. Jaringan fiber optic berada dibawah laut. Jaringan internet
dan telephone wireless didarat terhubung lewat menara menara BTS atau menara
telkom.
Untuk
daerah-daerah yang tidak ada menara BTS , sejak tahun 1955 sudah ada teknologi
White Alice. White Alice dapat mengirim sinyal kelangit, dipantulkan oleh
langit, dan diterima di tempat lain sejauh 320 km tanpa satelit. Sinyalnya aman
tak bisa disadap. Bahkan militer sampai saat ini masih menggunakan teknologi
White Alice ini. Bila teknologi White Alice dikembangkan, biaya telekomunikasi
yang kita gunakan tidak akan semahal ini. Kita tidak perlu membayar biaya SMS,
chatting, phone call, video call dengan mahal. Tak perlu biaya pulsa, dan tak
perlu biaya internet
Coba anda
pikirkan google dapat mengantar anda ke gang gang sempit didarat dengan
menggunakan menara BTS. Semantara jika ada 13.000 satelit diluar angkasa,
mengapa pesawat Malaysia MH370 selama beberapa tahun tidak ketahuan jatuhnya
dimana. Bahkan pesawat pesawat lain yang hilang, perlu waktu yang cukup lama
untuk menemukannya.
Jika tidak
ada satelit, bagaimana cara meramal cuaca?. Sejak zaman Babilonia orang sudah
bisa memprediksi cuaca. Selain itu saat ini NASSA menggunakan Weather Ballon
atau Balon Cuaca untuk mempredisi cuaca.
Mengapa
bohong soal satelit?.
Dikatakan
bahwa saat ini ada 13.000 satelit diluar angkasa. Biaya membuat satelit adalah
1,5 triliun. Sedangkan sebenarnya biaya yang dikeluarkan adalah 150 juta saja
untuk membuat menara BTS. Keuntungannya 10.000 kali lipat, dan orang tidak ada
yang tahu, siapa yang tidak mau. Jangan salahkan mereka yang membeli satelit.
Mereka hanya mengikuti system. Tidak semua orang bisa membuat satelit, yang
berhak membuat satelit hanyalah perusahaan perusahaan tertentu seperti HUGHES,
BOEING, BALL, LOCKHEED MARTIN, dll. Perusahaan perusahaan tersebut dimiliki
oleh Elit Global.
Bisnis satelit ini omsetnya 4.500 triliun per tahun. Biaya sewa satelit 500 miliar per tahun. Biaya untuk pengoperasiannya adalah 58,3 miliar per bulan per satelit, di ibaratkan saja dibebankan pada 10 juta pelanggan, maka satu pelanggan menaggung beban Rp.5.830 per bulan. Memang tidak terlalu memberatkan, namun uang 58,3 miliar per bulan bila digunakan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, negeri ini akan bertambah makmur.
Disini yang dirugikan adalah kita sebagai pengguna. Karena seluruh biaya ditanggung dan dibebankan pada pengguna. Sedangkan yang menikmati hasilnya adalah sekolompok Elit itu. Inilah yang disebut “System Yang Zalim”, menguntungkan segelintir elit dengan merugikan seluruh umat manusia lain didunia.
Demikian
paparan saya mengenai kebohongan satelit ini. Selajutnya saya akan memaparkan
tentang kebohongan Elit Global mengenai NASSA.
Nantikan
artikel saya selanjutnya jika anda penasaran.
Sampai
jumpa….
Salam peple
power…!!!
Bgtu lah indonesia. Orng yg mengerti kebodohan dunia tdk pernah di tanggapi pemerintah.
ReplyDeleteSungguh pemahaman yg luas
salam pipel pawer ��
ReplyDeleteterkuak
ReplyDeleteIlluminati adalah perkumpulan rahasia yang berusaha untuk mempromosikan nilai-nilai moral yang tertarik pada spiritual dan infleksi. Itu didirikan di bawah prinsip cinta, keadilan, persatuan, perdamaian, dan bantuan. Illuminati mempertemukan individu-individu yang memiliki niat baik, terlepas dari perbedaan dan latar belakang mereka, dan memastikan bahwa orang-orang baik ini menjadi lebih baik di masyarakat. Apakah Anda ingin menjadi anggota illuminati dan menjadi kaya, terkenal, berkuasa, dan unggul dalam hidup? Apakah Anda akan memberi $ 20,00,000 sebagai keuntungan pertama. Silakan hubungi saya sekarang atau tambahkan saya whatsapp +2347057052206 Email williamsilluminati230@gmail.com
ReplyDelete